Surat Paulus kepada jemaat Roma
1
1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Roma:
Salam dari Paulus, hamba Kristus Yesus. Allah sudah memanggil saya menjadi seorang rasul, dengan tugas untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah kepada semua orang.
2 Pada zaman dulu melalui nubuatan para nabi yang tertulis dalam Kitab Suci, Allah sudah berjanji untuk menyampaikan Kabar Baik itu kepada kita. 3-4 Kabar Baik itu menjelaskan tentang Anak Allah dan Tuhan kita, Kristus Yesus. Dia layak disebut Anak Allah karena kedua hal ini: Pertama, sebagai manusia, Dia lahir dari keturunan Daud.* keturunan Daud Raja-raja Israel semua disebut ‘anak-anak Daud’. Sebagai pemimpin bangsa Israel, raja juga disebut ‘anak Allah’— dengan huruf kecil untuk ‘anak’. Dalam Mzm. 2. Allah juga pernah menyebut semua bangsa Israel sebagai ‘anak’-Nya. (Kel. 4:23; Hos. 11:2) Dalam Perjanjian Baru, ‘anak Daud’ juga dimengerti sebagai nama lain untuk ‘Mesias’ atau Raja Penyelamat yang dijanjikan. Kedua, dengan kuasa yang luar biasa Yesus sudah terbukti sebagai Anak Allah. Hal itu terjadi waktu Roh Kudus menghidupkan Dia kembali dari antara orang mati.
5 Melalui kebaikan hati Kristus, saya menerima pelayanan istimewa dari Allah untuk menjadi rasul Kristus. Saya bertugas menuntun orang-orang dari segala bangsa supaya percaya dan taat kepada Kristus. 6 Dan kalian yang di Roma juga termasuk di antara mereka yang dipanggil untuk menjadi milik Kristus Yesus.
7 Saya menulis surat ini kepada kalian Saudara-saudari di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil menjadi orang-orang kudus-Nya.
Doa saya, Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan Bapa dan Tuhan kita.
Keinginan Paulus untuk memberitakan Kabar Baik di ibukota Roma
8 Pertama-tama— kepada Allah yang saya sembah melalui Kristus Yesus, saya sangat bersyukur karena kalian sudah percaya kepada-Nya. Di mana-mana di seluruh dunia orang-orang menceritakan bahwa kalian yang di Roma sangat percaya kepada Dia. 9 Jadi saya terus-menerus mendoakan kalian. Dan Saksi saya adalah Allah yang saya layani dengan segenap hati dengan cara memberitakan Kabar Baik tentang Anak-Nya. 10 Saya sudah lama berdoa dan memohon dengan sangat supaya Allah mengijinkan saya mengunjungi kalian. 11 Saya ingin bertemu dengan kalian untuk membagikan berkat rohani yang bisa menguatkan kalian. 12 Maksud saya, waktu saya bersama kalian, kita bisa saling menguatkan supaya lebih percaya kepada Kristus.
13 Saudara-saudari, saya mau supaya kalian tahu bahwa saya sudah berkali-kali berencana untuk mengunjungi kalian, tetapi sampai sekarang selalu ada halangan. Saya mau datang supaya nanti di antara kalian pekerjaan pelayanan saya terus berhasil dengan baik— sebagaimana saya sudah berhasil di antara orang yang bukan Yahudi di tempat lain. 14 Karena saya merasa wajib melayani semua orang— baik orang Yunani yang mempunyai bahasa dan budaya yang tinggi maupun orang yang terbelakang, baik orang yang berpendidikan maupun yang belum berpendidikan. 15 Karena itulah saya juga mau memberitakan Kabar Baik kepada kalian yang tinggal di Roma.
Tema surat ini
16 Saya bangga sekali akan Kabar Baik itu, karena Allah bekerja melalui kabar yang penuh kuasa itu untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya penuh kepadanya— baik orang Yahudi maupun yang bukan Yahudi. 17 Karena kabar itu menyatakan bagaimana Allah membenarkan manusia di hadapan-Nya— yaitu hanya karena percaya saja.† hanya karena percaya saja Secara harfiah, “dari iman kepada iman.” Frasa ini dalam bahasa Yunani adalah idiom, bisa juga diterjemahkan, “yang terjadi semata-mata hanya karena percaya— bahkan semakin yakin akan kabar itu.” Hal itu sesuai dengan yang tertulis dalam Firman Allah, “Orang yang dianggap benar oleh Tuhan akan hidup untuk selama-lamanya karena percaya penuh kepada-Nya.”✡ Hab. 2:4; Gal. 3:11; Ibr. 10:38
Semua manusia layak dihukum oleh Allah
18 Kabar Baik itu penting, karena kemarahan Allah terhadap semua dosa dan kejahatan manusia sudah mulai dinyatakan dari surga. Karena dosa dan kejahatan itu menjadi penghalang bagi manusia untuk mengenal ajaran yang benar dari Allah. 19 Apa yang harus diketahui manusia tentang Allah sudah jelas sekali, karena Dia sendiri yang sudah menyatakan hal itu kepada manusia.
20 Karena sejak penciptaan dunia, sifat-sifat-Nya sebagai Allah sudah kelihatan dengan jelas, dilihat dari segala sesuatu yang sudah diciptakan-Nya. Dan oleh karena itu kita mengerti hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan mata tentang Dia— yaitu keadaan-Nya sebagai Allah dan bahwa Dia mempunyai kuasa untuk selama-lamanya. Jadi manusia tidak mempunyai alasan untuk tidak mengenal Allah. 21 Biarpun mereka mengenal Dia seperti itu, tetapi mereka tidak memuliakan-Nya sebagai Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya, sehingga mereka memikirkan hal-hal yang sia-sia dan bodoh, dan pikiran mereka menjadi penuh dengan kegelapan. 22 Mereka berkata bahwa mereka bijaksana, tetapi ternyata mereka bodoh. 23 Mereka menolak untuk memuliakan Allah— seperti yang seharusnya kita lakukan terhadap Dia yang hidup selama-lamanya. Melainkan mereka menyembah patung-patung berhala yang mereka buat sendiri dalam bentuk makhluk yang bisa mati— yaitu dalam bentuk manusia, burung-burung, binatang-binatang berkaki empat, dan binatang-binatang menjalar.
24 Oleh karena itu, Allah angkat tangan dan membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang jahat. Dan akibatnya, mereka saling menajiskan tubuh mereka dengan melakukan hal-hal yang memalukan. 25 Biarpun mereka tahu hal-hal yang benar tentang Allah, mereka memilih untuk percaya kepada yang salah. Daripada menyembah dan melayani Dia yang menciptakan segala sesuatu, mereka lebih memilih untuk menyembah kepada ciptaan-Nya. Padahal hanya Dialah yang layak dipuji untuk selama-lamanya! Amin.
26 Karena manusia seperti itu, maka Allah membiarkan mereka diperbudak oleh keinginan-keinginan mereka yang memalukan. Salah satu contohnya, beberapa perempuan melakukan hubungan seks dengan sesama perempuan, padahal perbuatan yang seperti itu tidak wajar dan seharusnya tidak boleh dilakukan. 27 Begitu juga dengan laki-laki. Mereka mulai merasa bosan berhubungan seks yang wajar dengan perempuan, dan ingin melakukan hal-hal yang memalukan dengan berhubungan seks dengan sesama laki-laki. Karena itu mereka menerima hukuman Allah di dalam diri mereka sesuai dengan cara hidup mereka yang memalukan itu.
28 Ternyata manusia merasa tidak perlu lagi mengenal Allah. Oleh karena itu Allah angkat tangan lagi dan membiarkan mereka diperbudak oleh pikiran mereka yang sia-sia, sehingga manusia semakin melakukan apa yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. 29 Jadi hati mereka dikuasai oleh segala macam dosa, termasuk pikiran jahat, mementingkan diri sendiri, dan membenci. Pikiran mereka penuh dengan iri hati, ingin membunuh, berkelahi, menipu, dan menyimpan dendam. Mereka membawa cerita palsu tentang orang lain 30 dan saling menjelekkan. Mereka benci kepada Allah. Dan mereka terlalu kasar, congkak, dan menyombongkan diri. Mereka pintar memikirkan cara-cara baru untuk melakukan kejahatan, dan tidak taat kepada orang tua. 31 Mereka bodoh, tidak menepati janji-janji mereka, dan tidak tahu menunjukkan kebaikan dan belas kasihan kepada orang lain. 32 Mereka sudah tahu Hukum Allah yang mengatakan bahwa orang yang hidup seperti itu pantas dihukum mati. Tetapi mereka terus saja hidup dalam kejahatan, dan memuji orang lain yang juga melakukan kejahatan.
*1:3-4 keturunan Daud Raja-raja Israel semua disebut ‘anak-anak Daud’. Sebagai pemimpin bangsa Israel, raja juga disebut ‘anak Allah’— dengan huruf kecil untuk ‘anak’. Dalam Mzm. 2. Allah juga pernah menyebut semua bangsa Israel sebagai ‘anak’-Nya. (Kel. 4:23; Hos. 11:2) Dalam Perjanjian Baru, ‘anak Daud’ juga dimengerti sebagai nama lain untuk ‘Mesias’ atau Raja Penyelamat yang dijanjikan.
†1:17 hanya karena percaya saja Secara harfiah, “dari iman kepada iman.” Frasa ini dalam bahasa Yunani adalah idiom, bisa juga diterjemahkan, “yang terjadi semata-mata hanya karena percaya— bahkan semakin yakin akan kabar itu.”
✡1:17 Hab. 2:4; Gal. 3:11; Ibr. 10:38