*2:6 keturunan Adam Secara harfiah, “anak manusia.” Di sini penggunaan ‘anak manusia’ diterjemahkan sesuai dengan arti biasa dalam bahasa Ibrani— yaitu ‘manusia biasa’. Biasanya dalam Perjanjian Baru, ‘Anak Manusia’ menjadi nama khusus untuk Raja Penyelamat. Lihat catatan dalam Mat. 9:6 atau Yoh. 1:51.
†2:8 kutipan Kutipan ini dari Mzm. 8:5-7. Sebelum Yesus datang, Maz. 8 sudah dianggap termasuk golongan Mazmur yang berupa nubuatan tentang Kristus. Sesudah Yesus kembali ke surga, para pengikut-Nya menafsirkan kembali semua nubuatan tentang Kristus itu dan mulai mengerti hal-hal yang dulu tidak dimengerti oleh para pembaca sebelum kedatangan-Nya. Salah satu contoh adalah tafsiran si penulis dalam ayat 8b-9. Harap dimengerti bahwa semua bagian Mazmur yang dianggap menubuatkan tentang Kristus juga bisa ditafsirkan sebagai tentang manusia biasa saja. Sebagai contoh, semua kata benda tentang manusia dalam kutipan di atas bisa dimengerti sebagai jamak (‘keturunan Adam’ dan ‘kami’) atau tunggal ‘dia’— yang cocok sebagai nubuatan tentang Kristus. Dan khususnya tentang kata ‘anak manusia’— yang diterjemahkan di atas ‘keturunan Adam’ di atas, ada kemungkinan bahwa penulis Surat Ibrani sengaja menggunakan kutipan itu dengan dua arti— yaitu 1) arti ‘manusia biasa’ dan 2) dengan mengingatkan nama yang Yesus sering gunakan untuk diri-Nya sendiri.
‡2:12 memperkenalkan Engkau Secara harfiah, “memberitakan nama-Mu.”
✡2:12 Mzm. 22:23
✡2:13 Yes. 8:17
✡2:13 Yes. 8:18
§2:17 Imam Agung kita, Yesus Imam adalah pemimpin Rumah Allah. Tugas imam adalah sebagai perantara antara manusia dan Allah, dan khususnya sebagai pengantar untuk persembahan yang diberikan oleh masyarakat kepada Allah. Pada permulaan, setiap laki-laki boleh memberikan persembahan sendiri kepada Allah tanpa perantaraan orang lain. (Kej. 8:20; 12:7; 13:4; 26:25; 31:54, Ayub 1:5) Melkisedek adalah orang pertama yang disebut sebagai “imam” di Kej. 14:18. Lalu, lewat Nabi Musa, pada waktu Allah memberikan peraturan-peraturan kepada bangsa Israel, ditentukan bahwa hanya keturunan dari Harunlah yang boleh menjadi imam, dan banyak tugas dan peraturan diberikan kepada mereka dalam buku Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Hanya para imam yang boleh masuk ke Ruang Kudus yang ada di tengah Rumah itu, dan hanya mereka yang bisa memegang alat-alat yang ada di situ. Harun berasal dari suku Lewi. Dalam Peraturan Musa, semua laki-laki keturunan suku Lewi ditentukan untuk menjadi pelayan di dalam Rumah Allah, supaya mereka bisa membantu dalam urusan Rumah Allah. Mereka tidak boleh bertugas sebagai imam atau membuat acara-acara tertentu. Pada zaman Raja Daud, para imam diatur menjadi 24 kelompok— yang masing-masing mendapat giliran untuk bekerja di Rumah Allah selama satu bulan. Pada zaman Yesus, sudah ada sidang para imam. Anggota-anggota sidang itu disebut ‘imam-imam kepala’. Kepala dari sidang itu adalah imam agung. Yesus juga disebut sebagai Imam Agung dalam surat Ibrani. (Ibr. 5:5-6; 7:20-28; 8:1-2; 10:21) Hal ini karena Yesus adalah Perantara yang paling agung antara manusia dengan Allah, dan Dia kuduskan umat-Nya melalui diri-Nya sendiri disalibkan sebagai kurban. Sekarang semua orang Kristen bisa meminta langsung kepada Allah ketika berdoa dalam nama Yesus, dan karena itulah setiap orang Kristen dianggap sebagai ‘imam’ (1 Ptr. 2:9, Why. 1:6).
*2:17 kalimat terakhir Secara harfiah, “sehingga dosa-dosa umat bisa diperdamaikan.” Kata ‘diperdamaikan’ adalah istilah khusus yang pada dasarnya meliputi kurban untuk menghapuskan dosa sehingga Allah tidak marah lagi kepada orang yang sudah melakukan dosa itu. Ada informasi tersirat di dalam ayat ini yang dibuat tersurat oleh tim penerjemah TSI supaya pembaca zaman sekarang bisa mengerti peran imam di dalam sistim persembahan agama Yahudi. Hal itu menjadi penting dalam pasal delapan.