Pertanyaan-pertanyaan tentang gereja
Soalan: Apakah Gereja?
Jawapan:
Ramai orang pada hari ini berpendapat bahawa gereja merupakan sebuah bangunan. Ini bukan satu pemahaman yang Alkitabiah tentang gereja. Istilah ?gereja? datangnya dari perkataan Yunani ekklesia yang mana definisinya adalah ?perkumpulan? atau mereka ?yang dipanggil keluar?. Pengertian dasar untuk ?gereja? bukanlah bangunan tetapi merujuk kepada orang-orang percaya. Ironis sekali bila orang ditanya tentang gereja mana yang mereka hadiri, mereka sering merujuk kepada suatu bangunan . Roma 16: 5 Paulus berkata ?Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus.?
Gereja adalah tubuh Kristus dan Dia adalah kepalanya. Efesus 1:22-23 berkata ?Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.? Tubuh Kristus terbentuk dari kesemua orang percaya sejak hari Pentakosta (Kisah 2) sehingga pada hari Kristus datang kembali.
Tubuh Kristus terdiri daripada 2 bahagian:
1) Gereja sedunia yang terdiri daripada semua orang percaya yang memiliki hubungan peribadi dengan Yesus Kristus: ? Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.? (1 Korintus 12:13). Ayat ini berkata sesiapa saja yang telah percaya adalah sebahagian daripada tubuh Kristus dan telah menerima Roh Kristus sebagai buktinya. Gereja sedunia adalah semua orang yang telah menerima keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus.
2) Gereja lokal adalah seperti yang disebut Paulus dalam Galatia 1:1-2: ?Dari Paulus, seorang rasul...dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di Galatia.? Di sini kita dapat melihat bahawa dalam wilayah Galatia terdapat beberapa gereja yang kita sebut sebagai gereja lokal. Gereja Baptis, Gereja Lutheran, Gereja Katolik bukanlah gereja dalam pengertian gereja sedunia, tetapi merupakan gereja lokal, perkumpulan orang-orang percaya secara lokal. Gereja sedunia terdiri daripada orang-orang yang dimiliki Kristus dan telah mempercayai-Nya untuk keselamatan mereka.
Sebagai rumusan, gereja itu bukan sebuah bangunan atau aliran. Menurut Alkitab, gereja adalah tubuh Kristus - iaitu semua orang yang telah meletakkan iman mereka di dalam Yesus Kristus untuk keselamatan mereka (Yohanes 3:16; 1 Korintus 12:13). Gereja lokal adalah perkumpulan anggota-anggota gereja sedunia. Gereja lokal adalah tempat di mana anggota-anggota gereja sedunia dapat mengamalkan prinsip-prinsip tubuh yang terdapat dalam 1 Korintus 12: mendorong, mengajar dan membangun satu sama lain dalam pengenalan dan kasih karunia Yesus Kristus.
Soalan: Apakah tujuan gereja?
Jawapan:
Kisah 2:42 boleh diambil sebagai kenyataan untuk tujuan gereja: ?Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.? Menurut ayat ini, tujuan dan kegiatan-kegiatan gereja seharusnya 1) mengajar pengajaran Alkitabiah, 2) menyediakan tempat ibadah kepada orang-orang percaya, 3) menjalankan Perjamuan Tuhan, dan 4) berdoa.
Gereja perlu mengajar pengajaran Alkitabiah supaya kita boleh mendapatkan pendasaran di dalam iman kita. Efesus 4:14 berkata, ?sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.? Gereja adalah tempat bersekutu, di mana orang-orang Kristian dapat berlaku setia dan saling hormat menghormati di antara satu dengan yang lain (Roma 12:10), mengajar satu dengan yang lain (Roma 15:14), berbuat baik dan bermurah hati satu dengan yang lain (Efesus 4:32), menggalak satu dengan yang lain (1 Tesalonika 5:11), dan yang paling penting mengasihi satu dengan yang lain (1 Yohanes 3:11).
Gereja adalah tempat di mana orang-orang percaya dapat mengambil bahagian dalam Perjamuan Tuhan, mengingati kematian Kristus dan darah-Nya yang telah dicurahkan-Nya untuk kita. Konsep ?memecahkan roti? (Kisah 2:42) bercakap tentang masa makan bersama. Ini lagi satu contoh di mana gereja menggalakkan persekutuan. Tujuan terakhir gereja menurut Kisah 2:42 adalah berdoa. Gereja adalah tempat yang mempromosi, mengajar dan mengamalkan doa. Filipi 4:6-7 mendorong kita, ?Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.?
Satu lagi amanat yang telah diberikan kepada gereja adalah memberitakan Injil keselamatan melalui Yesus Kristus. (Matius 28:18-20; Kisah 1:8) Gereja dipanggil untuk setia mengongsikan Injil melalui perkataan dan perbuatan. Gereja perlu menjadi ?rumah api? kepada masyarakat, iaitu menunjukkan arah kepada Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Gereja mempromosi dan menyediakan anggota-anggotanya untuk memberitakan Injil (1 Petrus 3:15).
Beberapa tujuan akhir gereja diberikan dalam Yakobus 1:27: ?Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia..? Gereja melayani orang-orang yang dalam keperluan. Ini bukan hanya mengongsikan Injil tetapi juga memberikan keperluan-keperluan fisikal (makanan, pakaian dan tempat berteduh) menurut keperluan dan kesesuaian. Gereja juga perlu melengkapi orang-orang percaya dalam Kristus untuk dapat mengalahkan dosa dan bebas daripada kenajisan dunia ini. Ini dilakukan dengan pengajaran Alkitabiah dan persekutuan Kristian.
Jadi, apakah tujuan gereja? Paulus memberikan contoh yang sangat baik kepada gereja di Korintus. Gereja merupakan tangan, mulut, dan kaki Tuhan dalam dunia ini ? gereja adalah tubuh Kristus (1 Korintus 12;12-27). Kita perlu melakukan apa yang Yesus Kristus lakukan sekiranya secara fisikal Yesus masih ada di atas muka bumi ini. Gereja itu adalah ?Kristian?, ?seperti Kristus? dan ?mentaati Kristus.?
Soalan: Mengapa Pembaptisan Kristian penting?
Jawapan:
Pembaptisan Kristian, mengikut kitab injil, ialah satu keterangan luaran yang menunjukkan segala yang berlaku dalam jiwa seorang Kristian. Pembaptisan Kristian menggambarkan identiti seorang Kristian berhubung dengan kematian Kristus, pengebumiannya dan kebangkitan daripada kematian. Kitab Injil mengumumkan, ?Tidakkah kamu tahu bahawa pada masa kita dibaptis, kita dipersatukan dengan Kristus Yesus? Hal ini bererti kita dipersatukan dengan kematian-Nya. Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan ikut mati bersama-sama Dia, supaya sebagaimana Kristus dibangkitkan daripada kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, kita pun dapat mengamalkan hidup yang baru.? (Roma 6:3-4). Dalam pembaptisan Kristian, perbuatan terendam ke dalam air menggambarkan dikebumikan bersama Kristus. Perbuatan bangun daripada air menunjukkan Kebangkitan Kristus daripada kematian.
Dalam pembaptisan Kristian, sepatutnya terdapat dua keperluan sebelum seseorang dibaptis: (1) orang yang dibaptis mesti mempunyai kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai Penyelamat, dan (2) orang itu mesti memahami makna pembaptisan. Jika orang itu mengetahui Yesus Kristus ialah Penyelamat, memahami bahawa pembaptisan ialah satu langkah untuk menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan dan mengumumkan kepercayaannya di depan khalayak ramai. Orang itu ingin dibaptis dan pasti dengan kepercayaannya, maka tiada alasan untuk dia tidak dibaptis. Mengikut Kitab Injil, pembaptisan ialah simbol kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan, pengakuan secara umum bahawa orang itu percaya kepada Yesus Kristus sahaja untuk penyelamatan. Pembaptisan Kristian adalah penting kerana ia menunjukkan taat-setia kepada Tuhan ? menunjukkan kepercayaan kepada Kristus secara terbuka dan komitmen kepada-Nya, serta mengenal pasti bersama Kristus di dalam kematian, pengebumian dan kebangkitan.
Soalan: Apakah kepentingan Perjamuan Tuhan/Perjamuan Kristian?
Jawapan:
Penyelidikan ke atas Perjamuan Tuhan merupakan satu pengalaman yang menggoncangkan jiwa disebabkan oleh pengertiannya yang sangat mendalam. Sewaktu Perayaan Paskah dan pada malam sebelum hari kematian-Nya, Yesus mengadakan satu persekutuan makan yang baru dan sangat penting yang sehingga ke hari ini masih kita jalankan. Jamuan makan ini membuatkan kita mengingati kematian dan kebangkitan Tuhan kita dan membuatkan kita untuk memandang ke depan kepada kedatangan-Nya yang kedua kali. Paskah merupakan perayaan orang Yahudi yang sangat suci. Ia memperingati tulah terakhir yang Tuhan telah turunkan ke atas Mesir iaitu kematian anak sulung orang-orang Mesir semenatara orang-orang Israel telah terselamat oleh darah anak domba yang telah disapukan pada palang pintu rumah. Anak domba itu kemudian dibakar dan dimakan dengan roti yang tidak beragi. Tuhan memerintah supaya perayaan Paskah dirayakan oleh umat Israel dalam generasi yang seterusnya, turun temurun. Perisriwa tersebut tertulis dalam Keluaran 20.
Sewaktu Perjamuan Terakhir -satu Perayaan Paskah-Yesus mengambil roti dan bersyukur kepada Tuhan. Dia memecah-mecahkan roti dan memberikan kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku...Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.? (Lukas 22:19-21). Yesus menutup masa perjamuan itu dengan menyanyikan sebuah lagu pujian (Lukas 22:19-21), dan mereka keluar pada malam itu ke Bukit Zaitun. Seperti yang telah dinubuatkan, di sanalah Yesus dikhianati oleh Yudas. Pada hari berikutnya, Yesus disalibkan.
Rasul Paulus menulis tentang Perjamuan Kudus dalam I Korintus 11: 23-29. Paulus menambah satu kenyataan yang tidak terdapat dalam kitab-kitab Injil: ?Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.? (1 Korintus 11:27-29) Kita mungkin bertanya apakah ertinya ?dengan cara yang tidak layak? makan roti atau minum cawan Tuhan. Ia boleh merujuk kepada sikap yang tidak menghargai erti sebenar roti dan cawan Tuhan dan melupakan harga yang telah dibayar oleh Tuhan untuk keselamatan kita. Atau ia juga boleh bererti membiarkan upacara itu menjadi satu upacara keagamaan formal yang mati atau datang menghadap meja Tuhan dengan dosa yang belum diakui. Sesuai dengan arahan Paulus, kita perlu menyelidiki diri kita sebelum memakan roti dan minum dari cawan Tuhan.
Satu lagi kenyataan yang Paulus tambahkan dan tidak ada dalam kitab-kitab Injil adalah ?Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.?(1 Korintus 11:26) Ini memberikan had masa kepada upacara ini iaitu sehingga Tuhan datang. Daripada penulisan yang singkat ini kita mempelajari bagaimana Yesus menggunakan dua bahan yang sangat sederhana sebagai simbol untuk tubuh dan darah-Nya dan membuatkan kedua bahan ini menjadi satu tugu peringatan untuk kematian-Nya. Ianya bukan tugu pahatan daripada batu kapur atau tembaga yang dilebur tetapi daripada roti and anggur.
Yesus mengisytihar bahawa roti bercakap tentang tubuh-Nya yang akan dihancurkan. Tidak ada tulang-tulang yang patah, tetapi tubuh-Nya sangat disiksa sehingga sangat sukar untuk mengenali-Nya (Mazmur 22:12-17; Yesaya 53: 4-7) Anggur bercakap tentang darah-Nya, itu memberi petanda tentang kematian dasyat yang akan dialami-Nya. Yesus, Anak Allah yang sempurna, menjadi penggenapan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama yang tidak terkira banyaknya berhubung seorang Penebus (Kejadian 3:15, Mazmur 22; Yesaya 53). Apabila Dia berkata, ?Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku,? Dia menunjukkan bahawa upacara ini akan diteruskan di masa hadapan. Ia juga menunjukkan bahawa Paskah- yang menuntut kematian anak domba dan melihat kepada kedatangan Anak Domba yang akan menghapuskan dosa dunia-telah digenapi dalam Perjamuan Tuhan. Perjanjian Baru menggantikan Perjanjian Lama apabila Kristus, Anak Domba Paskah (1 Korintus 5:7) telah dikorbankan (Ibrani 8:8-13). Sistem korban binatang tidak lagi diperlukan (Ibrani 9: 25-28). Perjamuan Tuhan/Perjamuan Kristian merupakan peringatan kepada apa yang Kristus telah lakukan untuk kita dan satu perayaan terhadap apa yang kita terima daripada pengorbanan-Nya itu.
Soalan: Apakah yang Kitab Injil nyatakan mengenai bayaran sepuluh peratus?
Jawapan:
Bayaran sepuluh peratus ialah satu isu yang menyukarkan bagi ramai Kristian. Dalam banyak gereja, bayaran sepuluh peratus terlalu dititikberatkan. Pada masa yang sama, ramai Kristian yang tidak memberi bayaran kepada Tuhan dengan rela hati untuk kemuliaan Tuhan. Bayaran sepuluh peratus sepatutnya satu kepuasan hati, satu restu, tetapi sedih sekali, keadaan ini tidak berlaku di gereja sekarang.
Bayaran sepuluh peratus ialah konsep Perjanjian Lama. Bayaran sepuluh peratus ialah keperluan mengikut hukum Tuhan di mana semua orang Israel memberi 10% pendapatan mereka kepada Gereja Tuhan (Imamat 27:30; Bilangan 18:26; Ulangan 14:24; 2 Tawarikh 31:5). Adalah difahamkan bahawa bayaran sepuluh peratus mengikut Perjanjian Lama ialah satu cara pencukaian yang memberi keperluan hidup kepada paderi dan orang Lewi. Perjanjian Baru tidak mewajibkan Kristian membayar duit kepada gereja. Paulus mengatakan bahawa penganut patut memberi sebahagian daripada pendapatan mereka untuk menyokong gereja (1 Korintus 16:1-2).
Perjanjian Baru tidak menyatakan jumlah peratus daripada pendapatan yang patut diberi, tetapi hanya menyatakan perlu ?sepadan dengan pendapatan masing-masing? (1 Korintus 16:2). Ada gereja Kristian yang merujuk kepada Perjanjian Lama dan menyatakan bahawa 10% ialah jumlah minimum untuk diberikan kepada gereja. Tetapi Kristian tidak semestinya berasa adalah tanggungjawab mereka untuk memberi 10%. Pemberian ini sepatutnya bergantung kepada keupayaan Kristian dan keperluan gereja. Setiap Kristian patut berdoa kepada Tuhan mengenai berapa banyak bayaran yang sepatutnya mereka berikan untuk kemuliaan Tuhan (Yakobus 1:5). ?Masing ?masing harus memberi sebanyak yang telah ditentukannya. Orang harus memberi dengan rela dan sukacita, kerana Allah mengasihi orang yang memberi dengan senang hati? (2 Korintus 9:7).
Soalan: Bolehkah wanita bertugas sebagai paderi/penceramah? ? Apakah yang Kitab Injil katakan mengenai tugas wanita dalam pelayanan?
Jawapan:
Mungkin tiada isu yang akan menimbulkan lebih pertengkaran daripada isu wanita menjadi pastor/penceramah dalam pelayanan. Oleh itu, adalah penting kita jangan memandang masalah ini dari sudut lelaki terhadap perempuan. Terdapat perempuan yang berfikir bahawa wanita tidak patut terlibat dalam pelayanan, tetapi terdapat juga lelaki yang berpendapat bahawa perempuan boleh mengambil bahagian dalam pelayanan. Hal ini bukan masalah cauvinisme atau diskriminasi, tetapi masalah manusia menginterpretasi Kitab Injil.
1 Timotius 2:11-12 mengumumkan, ?Wanita harus belajar dengan berdiam diri dan dengan rendah hati. Aku tidak membenarkan wanita mengajar ataupun memerintah lelaki, wanita mesti berdiam diri.? Dalam gereja, Tuhan melantik perempuan dan lelaki untuk melakukan kerja yang tidak sama. Hal ini adalah disebabkan cara manusia dicipta (1 Timotius 2:13) dan bagaimana dosa memasuki dunia ini (2 Timotius 2:14). Tuhan berkata dalam penulisan Paulus, menghalang perempuan mengajar agama lebih daripada lelaki. Hal ini mencegah perempuan daripada mengambil tugas pastor dan mempunyai kuasa yang melebihi lelaki dari segi mengajar agama.
Tetapi terdapat pendapat yang tidak bersetuju dengan had ini. Mereka menyatakan bahawa Paulus menghalang perempuan daripada berceramah kerana pada abad pertama perempuan masih kurang berpelajaran dan kurang berpengetahuan. Walau bagaimanapun, 1 Timotius 2:11-14 tidak berkata tentang tahap pendidikan. Jika tahap pendidikan ialah satu syarat pelayanan, maka kebanyakan pengikut Yesus tidak layak juga. Satu lagi bantahan ialah Paulus hanya menghalang perempuan di Efesus daripada berceramah (1 Timotius ditulis kepada Timotius yang merupakan pastor di Efesus). Efesus adalah terkenal dengan kuil Artemis, tuhan Greek dan Roman. Perempuan ialah pihak berkuasa dalam penyembahan Artemis. Tetapi dalam buku 1 Timotius tidak berkata tentang Artemis, Paulus juga tidak menjelaskan bahawa halangannya berkaitan dengan Artemis di dalam 1 Timotius 2:11-12.
Bantahan ketiga menyatakan bahawa Paulus hanya merujuk kepada suami-isteri dan bukannya lelaki dan perempuan secara umum. Firman di 1 Timotius 2:11-14 hanya merujuk kepada suami-isteri. Tetapi makna firman asalnya ialah lelaki dan perempuan. Lagipun, perkataan Greek yang sama digunakan di ayat 8-10. Adakah hanya suami yang boleh mengangkat tangan semasa sembahyang tanpa menimbulkan kemarahan dan pertikaian (ayat 8)? Adakah hanya isteri yang patut berpakaian sederhana, berkelakuan baik dan menghormati Tuhan (ayat 9-10)? Pasti tidak! Ayat 8-10 pasti merujuk kepada semua lelaki dan perempuan dan bukannya hanya suami-isteri. Ayat 11-14 tidak mempunyai konteks yang menunjukkan bahawa hanya merujuk kepada suami dan isteri.
Banyak bantahan terhadap halangan pastor wanita adalah merujuk kepada Miriam, Deborah, Huldah, Priscilla, Phoebe, dan sebagainya ? perempuan yang memainkan peranan memimpin di dalam Kitab Injil. Bantahan ini gagal meneliti beberapa faktor, Deborah ialah satu-satunya hakim perempuan di antara 13 hakim. Huldaj adalah satu-satunya nabi perempuan di dalam Kitab Injil. Miriam ialah kakak Musa dan Harun. Dua perempuan terkenal dalam masa Raja ialah Athaliah dan Jezebel ? tetapi mereka bukan pemimpin wanita yang mengikut Tuhan.
Dalam buku Kisah Rasul-Rasul, bab 18, Priscilla dan Aquila ialah menteri yang taat setia kepada Kristus. Nama Priscilla disebut terlebih dahulu, kemungkinan besar dia lebih menonjol daripada suaminya. Tetapi Priscilla tidak dikatakan terlibat dalam pelayanan dan bercanggah dengan ajaran di 1 Timotius 2:11-14. Priscilla dan Aquila membawa Apollos ke dalam rumah mereka dan menjelaskan Firman Tuhan kepadanya dengan lebih jelas (Kisah Rasul-Rasul 18:26).
Dalam Roma 16:1, walaupun Phoebe dianggap sebagai ?pemimpin jemaah perempuan? dan bukannya pembantu ? ini tidak menunjukkan Phoebe mengajar di dalam gereja. Kemampuan mengajar ialah kelayakan orang tua, bukannya untuk pemimpin jemaah (1 Timotius 3:1-13; Titus 1:6-9). Orang tua/biskop/pemimpin jemaah ialah ?suami untuk seorang isteri?, ?lelaki yang dihormati oleh anaknya?, ?lelaki yang dihormati?. Tambahan lagi, di dalam 1 Timotius 3:1-13 and Titus 1:6-9, sifat nama lelaki adalah digunakan untuk orang tua/biskop/pemimpin jemaah sahaja.
Struktur 1 Timotius 2:11-14 memberi ?alasan? yang jelas. Ayat 13 bermula dengan ?kerana? dan memberi ?sebab? kepada segala yang ditulis oleh Paulus dalam ayat 11-12. Mengapa perempuan tidak boleh berceramah dan menguasai lelaki? Kerana ? ?Adam dicipta terlebih dahulu, dan selepas itu Hawa. Bukan Adam yang ditipu oleh ular, tetapi perempuan yang ditipu dahulu.? Inilah alasannya. Tuhan mencipta Adam dahulu dan kemudian Hawa untuk membantu Adam. Susunan penciptaan mempengaruhi struktur keluarga (Efesus 5:22-33) dan gereja. Hawa ditipu dahulu dan hal ini menjadi sebab perempuan tidak boleh menjadi pastor dan menguasai lelaki. Hal ini menyebabkan orang percaya bahawa perempuan tidak boleh mengajar kerana mereka lebih mudah ditipu. Konsep ini boleh dibangkang...jika perempuan lebih mudah ditipu, mengapa mereka dibenarkan mengajar anak sendiri dan perempuan lain (yang lebih mudah ditipu)? Ini bukan apa yang dikatakan oleh teks Kitab Injil. Oleh sebab perempuan yang ditipu terlebih dahulu oleh ular, maka Tuhan memberi kuasa pengajaran kepada lelaki di dalam gereja.
Perempuan adalah lebih pandai dalam melayan tetamu, baik hati, membimbing dan menolong. Banyak kerja pelayanan bergantung kepada perempuan. Perempuan tidak dihalang berceramah dan meramal (1 Korintus 11:5), bukannya tidak boleh mengajar lelaki. Kitab Injil tidak mengatakan perempuan tidak boleh menjalankan kuasa Roh Kudus (1 Korintus bab 12). Perempuan seperti lelaki, dipanggil melakukan pelayanan kepada orang lain (Galatia 5:22-23), menerangkan Berita Baik kepada mereka yang tidak mengenali Tuhan Yesus (Matius 28:18-20; Kisah Rasul-Rasul 1:8; 1 Petrus 3:15).
Tuhan mentahbiskan hanya lelaki boleh mengajar rohaniah di dalam gereja. Ini bukannya kerana lelaki adalah guru yang lebih baik, atau perempuan lebih bodoh daripada lelaki. Ini adalah mengikut cara Tuhan menyusun cara operasi gereja. Lelaki patut menunjukkan pimpinan dalam rohaniah ? dalam kehidupan dan percakapan mereka. Perempuan mengambil jawatan yang kurang berkuasa. Perempuan digalak mengajar perempuan lain (Titus 2:3-5). Kitab juga tidak menghalang perempuan mengajar anak sendiri. Perempuan hanya dihalang mengajar rohaniah kepada lelaki dan menguasai lelaki. Ini secara logik memutuskan perempuan tidak boleh menjadi paderi/penceramah. Ini tidak mengurangkan kepentingan perempuan, tetapi memberi mereka peranan lain yang lebih sepadan dengan hadiah yang diberi oleh Tuhan kepada mereka.
Soalan: Mengapakah kehadiran ke gereja itu penting?
Jawapan:
Alkitab berkata kita perlu hadir ke gereja supaya kita dapat menyembah Tuhan bersama-sama dengan orang percaya yang lain dan diajarkan daripada Firman Tuhan untuk pertumbuhan rohani kita (Kisah 2:42; Ibrani 10:25). Gereja adalah tempat di mana orang-orang percaya dapat mengasihi di antara satu dengan yang lain (1 Yohanes 4:12) mendorong saru dengan yang lain (Ibrani 3:13) ?menggerak? satu sama lain (Ibrani 10:24), melayani satu dengan yang lain (Galatia 5:13), mengajar satu dengan yang lain (Roma 15:14), menghormati satu dengan yang lain (Roma 12:10), serta berbuat baik dan saling mengasihi di antara satu dengan yang lain (Efesus 4:32).
Apabila seseorang mempercayai Yesus Kristus untuk keselamatan, maka orang itu merupakan anggota kepada tubuh Kristus (1 Korintus 12: 27). Supaya gereja dapat berfungsi dengan baik maka ?anggota tubuh? perlu dapat hadir. Demikian juga seorang percaya tidak akan mencapai kematangan rohani yang penuh tanpa bantuan dan dorongan daripada orang-orang percaya yang lain (1 Korintus 12:21-26). Oleh sebab itu, kehadiran, penglibatan dan persekutuan dalam gereja perlu menjadi gaya hidup orang-orang percaya. Kehadiran setiap minggu bukanlah dituntut dari semua orang percaya, tetapi seseorang yang sudah menjadi milik Kristus harus ada kerinduan untuk menyembah Tuhan, menerima Firman-Nya dan bersekutu dengan orang-orang percaya yang lain.
Soalan: Adakah hari Sabat, Sabtu atau Ahad? Perlukah orang Kristian memelihara hari Sabat?
Jawapan:
Sering dikatakan bahawa ?Tuhan memulakan hari Sabat di taman Eden? sebab hubungan di antara Sabat dan penciptaan yang disebut dalam Keluaran 20:11. Walaupun kenyataan Tuhan berehat pada hari yang ketujuh (Kejadian 2:3) memberi bayangan kepada suatu rehat Sabat di masa hadapan, tidak ada rekod tentang hari Sabat dalam Alkitab sebelum umat Israel meninggalkan tanah Mesir. Tidak terdapat sedikit petunjuk pun bahawa Sabat telah dipelihara sejak Adam sehingga ke zaman Musa.
Firman Tuhan memberi arahan yang cukup jelas bahawa pemeliharaan hari Sabat itu merupakan satu tanda di antara Allah dan Israel: ?Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.? (Keluaran 31:16?17)
Dalam Ulangan 5, Musa mengulangi Hukum 10 kepada generasi Israel yang berikutnya. Di sini, setelah memberi perintah berkenaan pemeliharaan hari Sabat dalam ayat-ayat 12-14, Musa memberikan sebab mengapa hari Sabat diberikan kepada bangsa Israel: ?Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.? (Ulangan 5:15).
Maksud Tuhan dalam memberikan hari Sabat kepada umat Israel bukan supaya mereka mengingat kepada Penciptaan, tetapi supaya mereka mengingati perhambaan mereka di Tanah Mesir dan Penyelamatan Tuhan. Perhatikan syarat-syarat untuk memelihara hari sabat: Seseorang yang berada di bawah hukum Sabat tidak boleh keluar meninggalkan rumah pada hari Sabat (Keluaran 16:29), dia tidak boleh menyalakan api (Keluaran 35:3), dan tidak boleh menyuruh sesiapa juga bekerja (Ulangan 5:14). Orang yang melanggar hukum Sabat akan dijatuhkan hukuman mati (Keluaran 31: 15; Bilangan 15: 32-35).
Satu pemeriksaan terhadap bahagian-bahagian dalam Perjanjian Baru memperlihatkan kepada kita empat perkara penting: 1) Setiap kali Kristus menampakkan diri dalam tubuh kebangkitan-Nya dan harinya disebut, hari itu sentiasa jatuh pada hari yang pertama dalam minggu itu (Matius 28:1, 9, 10; Markus 16:9; Lukas 24:1, 13, 15; Yohanes 20:19, 26). 2) Satu-satunya Sabat disebut dari kitab Kisah Para Rasul sehingga kitab Wahyu adalah dengan tujuan penginjilan kepada orang-orang Yahudi di dalam lokasi yang biasa iaitu dalam rumah sembahyang orang Yahudi (Kisah 13-18). Paulus menulis, ?Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi.? (1 Korintus 9:20). Paulus tidak pergi ke rumah-rumah sembahyang orang Yahudi untuk bersekutu dan membangun orang-orang kudus, tetapi untuk menginsaf dan menyelamatkan mereka yang hilang. 3) Selepas Paulus berkata ?Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain? (Kisah 18:6), hari Sabat tidak lagi pernah disebut. Dan 4) Bukan pula menyuruh orang memelihara hari Sabat, bahagian Perjanjian Baru selebihnya secara tidal langsung memberikan sesuatu yang agak bertentangan, (termasuk apa yang disebut dalam perkara ke 3 di atas, yang terdapat dalam Kolose 2:16).
Dengan memperhati lebih dekat perkara 4, nampaknya orang-orang percaya dalam Perjanjian Baru tidak terikat untuk memelihara hari Sabat, dan pendapat yang berkata Ahad sebagai ?Sabat Kristian? adalah tidak bersesuaian dengan Firman Tuhan. Seperti yang telah dibincangkan di atas, terdapat sekali lagi Sabat disebut selepas Paulus mula memberi penumpuan pelayanan kepada orang-orang bukan Yahudi, ?Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus? (Kolose 2:16?17). Sabat Yahudi telah ditiadakan pada salib di mana Kristus telah ?menghapuskan surat hutang? dengan semua ketetapan-ketetapannya? (Kolose 2:14).
Perkara ini diulang berkali-kali dalam Perjanjian Baru: ? Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuha? (Roma 14:5?6a). ? Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya? Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun.? (Galatia4:9?10)
Tetapi ada beberapa orang mengatakan Konstantinus telah mengubah hari untuk merayakan Sabat dari hari Sabtu ke hati Ahad dalam tahun 321 M. Tetapi pada ada hari apakah jemaat yang awal telah datang berkumpul untuk menyembah? Alkitab tidak pernah menyebut mana-mana pertemuan hari Sabat (Sabtu) oleh orang-orang percaya untuk bersekutu dan menyembah. Namun terdapat bahagian-bahagian Firman Tuhan yang jelas menyebut hari pertama dalam minggu itu. Sebagai contoh, Kisah 20:7 menyatakan ?Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan rot.? Dalam 1 Korintus 16:2 Paulus menasihatkan orang-orang percaya di Korintus ?Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing -- sesuai dengan apa yang kamu peroleh ... .? Memandangkan Paulus menyifatkan persembahan ini sebagai ?pelayanan? dalam 2 Korintus 9:12 , persembahan ini tentu telah dihubungkan dengan penyembahan Ahad kumpulan orang-orang percaya. Berdasarkan sejarah, Ahad, merupakan hari pertemuan orang-orang Kristian yang biasa di gereja dan ini dapat dikesan sehinggalah ke gereja yang awal dalam abad yang pertama.Bukan hari Sabtu.
Hari Sabat telah diberikan kepada orang israel, bukan kepada gereja. Hari Sabat masih Sabtu, bukan Ahad dan tidak pernah diubah. Tetapi Sabat adalah sebahagian daripada Hukum Taurat dan orang-orang Kristian telah dibebaskan daripada ikatan Hukum Taurat. Memelihara hari Sabat tidak dituntut daripada orang Kristian- baik itu Sabtu atau hari Ahad. Hari pertama pada setiap minggu, Ahad, Hari Tuhan (Wahyu 1:10) merayakan Ciptaan Baru, dengan Kristus sebagai Kepala kita yang telah bangkit. Kita tidak terikat untuk mengikut Sabat Musa yang bersifat rehat, tetapi kita sudah dibebaskan untuk mengikuti Kristus yang telah bangkit untuk melayani. Rasul Paulus berkata setiap orang Kristian perlu memilih samada hendak memelihara Sabat , ?Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri.? (Roma 14:5). Kita perlu menyembah Tuhan pada setiap hari, bukan hanya pada hari Sabtu atau Ahad.
Soalan: Mengapa saya harus percaya kepada sistem agama?
Jawapan:
Definisi kamus untuk ?agama? adalah ?kepercayaan kepada Tuhan atau dewa yang disembah, yang biasanya dinyatakan dalam tingkah laku dan upacara; apa juga sistem kepercayaan, penyembahan dsb., kerap melibatkan kod etika.? Dalam definisi inilah Alkitab bercakap tentang ?sistem agama? tetapi dalam banyak kasus, tujuan dan impak daripada ?sistem agama? bukanlah sesuatu yang menyenangkan Tuhan.
Sistem agama manusia mungkin pertama kali muncul dalam Kejadian 11. Keturunan Nuh mengatur diri mereka untuk membangun menara Babel dan bukannya pergi memenuhi seluruh muka bumi seperti yang Tuhan telah perintahkan. Mereka berpendapat kesatuan mereka lebih penting daripada perhubungan mereka dengan Tuhan. Tuhan campurtangan dan mengacaukan bahasa mereka dan memecahkan sistem agama ini.
Dalam Keluaran 6 dan seterusnya, Tuhan memberikan satu sistem agama kepada bangsa Israel. Hukum Sepuluh, peraturan-peraturan berhubung Kemah Pertemuan dan sistem korban semuanya telah dimulakan oleh Tuhan dan perlu ditaati oleh orang-orang Israel. Penyelidikan lanjut dalam Perjanjian Lama memberi penjelasan maksud kepada agama ini iaitu untuk menuntun orang ke titik memerlukan seorang Penyelamat/messias (Galatia 3; Roma 7). Bagaimanapun, ramai yang tidak memahamim kenyataan ini sebaliknya telah menyembah peraturan dan upacara-upacara itu sendiri dan bukannya Tuhan.
Dalam sepanjang sejarah israel, banyak konflik yang telah dihadapi melihatkan konflik dengan sistem agama. Contoh-contoh termasuklah penyembahan kepada Baal (Hakim-Hakim 6; 1 Raja-Raja 18), Dagon (1 Samuel 5) dan Molokh (2 Raja-Raja 23:10). Tuhan mengalahkan semua pengikut agama-agama ini dan telah menyatakan kedaulatan-Nya dan kuatkuasa-Nya.
Dalam kitab-kitab Injil, orang-orang Farisi dan Saduki dilihat sebagai wakil-wakil semua sistem agama pada masa Kristus. Yesus terus-menerus menghadapi pengajaran palsu dan kemunafikan hidup mereka. Dalam surat-surat, terdapat sistem agama yang mencampurkan Injil dengan beberapa senarai perilaku dan upacara tambahan yang perlu dilakukan. Mereka juga berusaha meletakkan beban ke atas orang-orang percaya untuk berubah dan menerima agama Kristian dengan tambahan-tambahannya. Galatia dan Kolose memberi amaran berhubung agama-agama ini. Dalam kitab Wahyu, sistem agama akan mempunyai impak ke seluruh dunia apabila Anti-Kristus membangun satu agama sedunia.
Dalam banyak kasus, akibat daripada sistem agama adalah pemesongan daripada maksud Tuhan yang sebenar. Bagaimanapun, Alkitab ada juga bercakap tentang sistem orang-orang percaya yang merupakan sebahagian daripada rancangan-Nya. Tuhan memanggil kumpulan-kumpulan orang percaya ini sebagai ?gereja?. Gambaran yang diberikan dalam Kisah Para Rasul dan Surat-surat menunjukkan bahawa gereja perlu mempunyai sistem dan saling bergantung. Penyusunan sistem ini membawa kepada perlindungan, penghasilan dan jangkauan keluar (Kisah 2:41-47). Dalam kasus gereja, ini lebih baik disebut sebagai satu ?perhubungan yang tersusun?.
Agama merupakan usaha manusia untuk dapat bersekutu dengan Tuhan. Iman Kristian merupakan perhubungan dengan Tuhan disebabkan apa yang telah dilakukan-Nya bagi kita melalui pengorbanan Yesus Kristus. Tiada rancangan untuk mencapai Tuhan (Dia yang telah mencapai kepada kita ? Roma 5:8). Tidak ada kesombongan (semua diterima oleh kasih karunis ? Efesus 2:8-9). Tidak perlu ada konflik kepimpinan (Kristus adalah Kepala ? Kolose 1:18). Tidak perlu ada prejudis (kita semua satu dalam Kristus ? Galatia 3:28). Masalah bukan di dalam sistem dan penyusunan. Menumpu kepada peraturan dan upacara agama itulah masalahnya.